BAROKAH
SAHUR DAN ANJURAN MENYEGERAKAN BERBUKA
Dr. Agus Hermanto, MHI
Sesungguhnya ketika kita berpuasa, secara otomatis kita berlatih untuk
hidup disiplin. Karena ketika kita berpuasa, waktu makan dan minum kita serta
kegiatan kita menjadi berpindah, bergeser dan tidak sama dengan waktu pada
umumnya. Waktu makan pagi kita di awalkan, yaitu sebelum terbitnya fajar, dan
waktu makan siang kita diundur pada sore hari setelah terbitnya matahari.
Puasa pada dasarnya menahan dari makan dan minum dan syahwat seksual
serta dari segala yang membatalkannya, mulai terbitnya wajar sampai terbenamnya
matari di sore hari. Daka dalam ibadah puasa yang mulia ini, pola hidup sehat dan
disiplin harus tetap di jaga dan dilestarikan dengan mengikuti tuntunan
syari’at yang benar.
Ketika sahur, dianjurkan bagi
kita untuk memperbanyak makan sayuran dan nasi, karena sangat berfungsi untuk
mempertahankan energy kita selama satu hari penuh, berkaitan dengan sahur juga
sangat dianjurkan bagi baginda Rasulullah saw.,
sebagaimana sabdanya: ”Bersahurlah,
sesungguhnya ketika kita bersahur ada sebuah barokah”. Barokah adalah “ziyadatul khair” yaitu bertambahnya
kebaikan, sehingga jika sahur ini kita laksanakan dengan disiplin serta baik,
akan adanya sebuah kenikmatan yang kita rasakan di bandingkan hari-hari yang
lainnya.
Selain sahur juga dianjurkan bagi kita untuk menyegerakan berbuka,
sebagaimana anjuran Rasulullah saw., karena
sesungguhnya berbuka tersebut akan mengembalikan tenaga dan kekuatan kita
selama satu hari penuh tidak makan dan tidak minum. Maka sangat dianjurkan bagi
kita ketika berbuka untuk memperbanyak minum yang manis, karena hal ini sangat
berfungsi untuk mengembalikan dan memulihkan tenaga kita, selain itu juga kita
dianjurkan untuk disiplin, karena esok lagi akan kita jalani hal yang serupa
samapi sebulan penuh lamanya. Namun demikian agama juga melarang bagi kita
untuk berlebih-lebihan, sebagaimana firman Allah swt., “Makan dan minumlah,
tetapi jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan”. Berlebih-lebihan “tasyaruf”
biasa dilakukan oleh orang yang berbuka, karena selama satu hari penuh berpuasa
merasa lapar dan dahaga, sehingga ketika waktunya berbuka, segala makanan dan
minuman serta hidangan yang lain yang begitu banyak ia konsumsi semuanya,
sehingga lambung kita tidak dapat mencerna dengan baik, dan pada akhirnya
terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.
Semoga kita selalu dijaga dan
diberi keehatan dan kekuatan, agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan
sempurna dan menjadina iman kita bertambah serta ketaqwaan kita dapat
sempurnya, karena sesungguhnya Allah swt.,
memerintahkan ibadah puasa agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Wallahu A’lam.