PEMBAHASAN
A.Masuknya
Islam ke Spanyol
          Islam masuk ke Spanyol pada masa
dinasti Umayah di Damaskus berkuasa tepatnya pada masa pemerintahan Khalifahh
Al Walid. Sebelum menguasai Spanyol, umat islam sudah terlebih dahulu menguasai
Afrika Utara dan menjadikannya salah satu propinsi dari dinasti Umayah.
Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul
Malik (685 – 705 M).
          Masuknya
islam ke Spanyol tidak bisa dilepaskan dari tiga orang tokoh penting. Mereka
adalah Tharif ibnu Malik, Thariq ibnu Ziyad, dan Musa ibnu Nushair. Tharif
dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang
berada diantara Maroko dan Eropa itu dengan satu pasukan perang, lima ratus
orang diantara adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang
disediakan oleh Julian. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak mendapat perlawanan
yang berarti. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan yang
tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang
terjadi dalam tubuh kerajaan visigothic yang berkuasa di Spanyol pada saat itu,
serta dorongan yang besar untuk memperoleh harta rampasan perang, Musa ibnu
Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang
dibawah pimpinan Thariq ibnu Ziyad.
          Thariq ibnu Ziyad lebih dikenal
sebagai penakluk Spanyol, karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih
nyata. Pasukan dibawah pimpinan Thariq ini berhasil menyeberangi selat dan
mendarat di sebuah gunung yang kemudian lebih dikenal dengan nama Giblaltar
(Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini maka terbukalah pintu secara luas
untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderick dapat
dikalahkan. Setelah itu Thariq dan pasukannya terus melanjutkan  penaklukan ke kota – kota penting, seperti
Cordova, Granada, dan Toledo (ibu kota kerajaan Goth saat itu). Sebeum Thariq
menaklukkan kota Toledo, ia meminta tambahan pasukan kepada Musa ibnu Nushair
di Afrika Utara. Musa mengirimkan tambahan pasukan sebanyak 5000 personel,
sehingga jumlah pasukan Thariq seluruhnya 12.000 orang. Jumlah ini belum
sebanding dengan pasukan Ghotic yang jauh lebih besar, 100.000 orang.
          Kemenangan pertama yang dicapai oleh
Thariq ibnu Ziyad membuka jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi.
Untuk itu, Musa ibnu Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang
pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq. Dengan suatu pasukan yang
besar, satu persatu kota yang dilewatinya berhasil ditaklukkan. Setelah Musa
berhasil menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan
penguasa kerajaan Gothic, Thiodomir di Orihuela, ia bergabung dengan Thariq di
Toledo. Selanjutnya, keduanya berhaasil menguasai seluruh kota penting di
Spanyol, termasuk bagian utaranya, mulai dari Saragosa sampai Navarre.
          Dengan
demikian Andalusia tunduk dalam kekuasaan Bani Umayah yang berpusat di
Damaskus. Pada perkembangan berikutnya Andalusia berkembang menjadi pusat
peradaban islam di barat.
B.    Perkembangan
Islam di Spanyol
        Semenjak pertama kali menginjakkan kaki di Andalusia (Spanyol), islam
memiliki peranan yang sangat besar. Pada awalnya bangsa Spanyol berada dalam
tekanan kerajaan. Para penganut yahudi dipaksa untuk dibabtis sebagaimana cara
umat kristen. Hal ini menimbulkan gejolak dalam tubuh bangsa Spanyol kala
itu.            Islam datang dengan
membawa angin segar dan menyelamatkan bangsa ini dari tekanan dan keterpurukan.
          Islam di Spanyol berlangsung dalam
kurun waktu yang lama kurang lebih tujuh setengah abad lamanya. Sejarah panjang
yang dilalui umat islam di Spanyol ini bisa kita bagi menjadi enam periode,
yaitu:
1)     
Periode Pertama (711 – 755 M)
     Pada periode ini, Spanyol berada dibawah
pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang berpusat di
Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai
secara sempurna, gangguan – gangguan masih terjadi , baik datang dari dalam
maupun dari luar. Gangguan dari dalam antara lain perselisihan antara para elit
penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Gangguan dari luar
datang dari sisa – sisa musuh islam di Spanyol yang bertempat tinggal didaerah
– daerah tempat pegunungan yang memang tidak pernah tunduk kepada pemerintahan
islam.
2)     
Periode Kedua
     Pada periode ini, Spanyol berada
dibawah pemerintahan yang bergelar Amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak
tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh khalifah
Abbasiyah di Bghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I, yang memasuki Spanyol
tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Al Dakhil (Yang masuk ke Spanyol). Dia
adalah keturunan Umayah yang berhasil meloloskan diri dari kejaran Bani
Abbasiyah.
 
Pada periode ini, umat islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan – kemajuan,
baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Abdurrahman Al Dakhil
mendirikan masjid Cordova dan sekolah – sekolah di kota – kota besar Spanyol.
Sedangkan Abdurrahman al Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu.
       Sekalipun demikian bukan berarti pada periode
ini tidak ada ancaman sama sekali. Ancaman datang dari para pengikut kristen
fanatik yang mencari kesyahidan (Martyrdom). Namun, Gereja Kristen
lainnya di seluruh Spanyol tidak menaruh simpatik terhadp gerakan ini.
3)     
Periode Ketiga
     Periode ini berlangsung mulai pemerintahan
Abdurrahman III yang bergelar “Al Nashir” sampai munculnya “raja – raja
kelompok” yang diikenal dengan nama “Muluk al Thawaif”. Pada periode
ini, Spanyol dipimpin oleh seorang yang bergelar khalifah, penggunaan gelar
khalifah tersebut bermula dari berita yang sampai kepada Abdurrahman III bahwa
Al Muktadir, khalifah Bani Abbas di Baghdad saat itu meninggal dunia karena
dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya, keadaan ini menunjukkan
bahwa keadaaan pemerintahan Abbasiyah sedang berada dalam kemelut dan pada saat
inilah saat yang tepat untuk memakai gelar khalifah. 
Periode ini merupkan periode keemasan bagi umat Islam Spanyol menyaingi
kejayaan Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman Al Nashir mendirikan Universitas
Cordova. Perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang
kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, maasyarakat dapat
menikmati kesejahteraan dan kemakmuran.
4)     
Periode Keempat
  Pada
periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil
dibawah pemerintahan raja – raja golongan atau Al Mulukuth Thawaif, yang
berpusat disuatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo dan sebagainya. Pada
periode ini, Spanyol kembali mengalami masa pertikaian intern. Ironisnya,
ketika terjadi pertikaian ada diantara raja – raja yang bertikai itu yang
meminta bantuan kepada raja – raja kristen. Hal inilah yang kemudian
menyebabkan kondusi yang semakin tidak kondusif. Orang kristen menyadari bahwa
islam semakin melemah karena terpecah – pecah sehingga mereka mengambil
inisiatif untuk menyerang umat islam.
5)     
Periode Kelima
  Meskipun masih mengalami perpecahan
pada pemerintahan umat islam, akan tetapi pada masa ini ada satu kekuatan yang
dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabitun (1086 – 1143 M) dan dinasti
Muwahhidun (1146 – 1235 M). 
6)     
Periode Keenam
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa didaerah Granada, dibawah
pemerintahan diasti Bani Ahmar (1232 – 1492 M). Peradaban kembali mengalami
kemajuan seperti pada masa An Nashir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini
hanya hanya berkuasa didaerah yang kecil. Kekuasaan islam yang merupakan
pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir, karena perselisihan orang – orang
istana yang memperebutkan kekuasaan.
C.  
Kemajuan peradabandan Ilmu Pengetahuan
1.     
Kemajuan Intelektual
    Spanyol
adalah negara yang subur dengan kesuburannya mendatangkan seorang pemikir.
Masyarakat Spanyol terdiri dari komunitas-komunitas :
Ø  Arab yaitu Spanyol Utara dan
Selatan.
Ø  Al-Muwaladdun adalah orang-orng
Spanyol yang masuk Islam.
Ø  Barbar adalah orang Islam yang
berasaldari Afrika Utara.
Ø  Al-Shaqalibah adalah penduduk
antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual ke
pengguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran. 
Ø  Yahudi.
Ø  Kristen Muzareb yang berbudaya
Arab.
Ø  Kristen yang menentang kehadiran
Islam komunitas inilah yang tidak memberikan saham intelektual terhadap
terbentuknya peradaban Andalus yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan
pembangunan fisik di Spanyol.
2.     
Filsafat.
     Filsafat dan ilmu pengetahuan
mulai dikembangkan pada abad ke-9 pada semasa pemerintahan Bani Umayah. Yang
ke- 5 Muhammad ibn Abd Al-Rahman. (832-886 M). Atas inisiatif Al-Hakam (961-976
M) munculnya karya-karya ilmiah dan filosofis.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr
Muhammad ibn Al-Sayigh yang dikenal dengan Ibn Bajjah. Dilahirkan di Saragoza
pindah ke Sevilla dan Granada. Meninggal di Fes tahun 1138 M. 
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah
dusun kecil di sebelah timur Granada. Wafat usia lanjut tahun 1185 M. Ia banyak
menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafat yang paling
terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
Pada akhir abad ke-12 menjadi saksi pengikut Aritoteles yang terbesar di
gelanggang filsafat dalam Islam yaitu Ibn Rusyd dari Cordova. Ia lahir 1126 M
dan Meninggal 1198 M. Karyanya dalam ilmu fiqh adalah Bidayah al-Mujtahid.
3.     
Sains
     Sains yang berkembang pada masa
itu adalah Ilmu-ilmu kedokteran, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain.
Adapun tokoh-tokoh yang terkenal dalam bidang sains adalah : 
Ø  Abbas ibn Farnas adalah ahli
dibidang ilmu kimia dan astronomi. Dia penemu pertama kali yang membuat kaca
dari batu.
Ø  Ibrahim ibn Yahya Al-Naqqash
terkenal dalam ilmu astronomi. Dia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana
matahari dan berapa lamanya dan juga berhasil membuat teropong modern yang
dapat menghitung jarak antara tata surya dan bintang-bintang.
Ø  Ahmad ibn Ibas dari Cordova
adalah ahli dalam bidang obat-obatan.
Ø  Umm Al-Hasan bint Abi Ja’far dan
saudara perempuannya Al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan
Wanita.
Ø  Ibn Jubair dari Valencia
(1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri muslim di Mediterania dan Sicilia.
Ø  Ibn Batuthah dari Tangier (1304-1377
M) mencapai Samodera Pasai dan Cina.
Ø  Ibn Al-Khatib (1317-1374 M)
Menyusun riwayat Granada.
Ø  Ibn Khaldun dari Tunis adalah
perumus sejarah filsafat.
4.     
Fiqih. 
Dalam bidang fiqih, Islam Spanyol sebagai penganut Madzhab Maliki. Yang
memperkenalkan madzhab ini adalah Ziyad ibn Abd Al-Rahman. Dan perkembangannya
ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam ibn Abd
Al-Rahman.
5.     
Musik dan Kesenian
Al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab, adalah seorang ahli seni dan
penggubah lagu sehingga terkenal di seluruh penjuru negeri.
6.     
Bahasa dan Sastra.
Adapun tokoh-tokoh Islam yang
mahir pada ahli sastra terutama sastra Arab antara lain :
Ø  Ibn Sayyidi, Ibn Malik pengarang
Alfiyah. 
Ø  Ibn Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali
Al-Isybili dan lain-lain.
Ø  Ibn Abd Rabbih dengan karyanya
Al-‘Iqd al-Farid dan lain-lain.
7.     
Kemegahan Pembangunan Fisik
Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian umat Islam terutama
dalam bidang perdagangan, pertanian, jalan-jalan dan jembatan serta sarana
pendukung lainnya. Selain itu pembangunan fisik yang paling menonjol :
Ø  Masjid Cordova. 
Ø  Kota Al-Zahra.
Ø  Istana Ja’fariyah di Saragoza.
Ø  Tembok Toledo.
Ø  Istana Makmun.
Ø  Masjid Seville.
Ø  Istana Al-Hamra di Granada.
a)     
Cordova.
          Cordova
adalah ibu kota Spanyol sebelum Islam yang kemudian diambil alih oleh Bani
Umayah. Kota ini dipercantik dengan adanya jembatan ditengah kota serta
mengalir sungai. Dan dipercantik adanya istana Damsik yang terpancang dipuncak
istana-istana.
b)     
Granada.
Granada adalah tempat pertahanan
terakhir umat Islam di Spanyol. Disana terkumpul sisa-sisa kekuatan Arab dan
pemikir Islam. Granada sebagai pengganti Cordova diakhhir kekuasaan Islam di
Spanyol.
8.     
Faktor-faktor Pendukung Kemajuan
a.      
Adanya penguasa-penguasa yang berwibawa yang dapat mempersatukan
kekuatan-kekuatan umat Islam.
b.     
Keberhasilan politik pemimpin yang ditunjang oleh kebijakasanaan
penguasa-penguasa yang mempelopori kegiatan-kegiatan ilmiah.
c.      
Toleransi beragama ditegakan oleh penguasa terhadap agama kristen dan
Yahudi sehingga mereka ikut berpartisipasi memuwujdkan peradaban Islam di
Spanyol.
d.     
Masyarakat Spanyol yang majemuk yang terdiri dari berbagai komunitas baik
agama maupun bangsa.
D.     Penyebab Kemunduran dan Kehancurkan
1.     
Konflik Islam dan Kristen
·        
Tidak melakukan Islamisasi secara sempurna.
·        
Puas menerima upeti dari kerajaan Kristen taklukannya.
·        
Membiarkan mereka untuk menggunakan hukum mereka sendiri.
2.     
Tidak Adanya Ideologi Permersatu
·        
Adanya perbedaan ras.
·        
Tidak adanya figur untuk mempersonifikasi ideologi.
3.     
Kesulitan Ekonomi
·        
Serius membangun kota.
·        
Mengembangkan ilmu pengetahuan lupa pada pembangunan ekonomi.
4.     
Tidak Jelasnya Sistem Perlihan Kekuasaan
·        
Merebutan kekuasaan diantara ahli waris.
·        
Sistem peralihan tidak dijelasakan didalam peraturan pemerintahan.
5.     
Keterpencilan
·        
Spanyol Islam yang jauh dari Islam yang lain.
·        
Tidak bersatunya uamt Islam dengan umat Islam yang berada diluar Spanyol.
E.     
Pengaruh Peradaban Spanyol Islam Di Eropa.
Pengaruh
peradaban Spanyol Islam di Eropa disebabkan :
a.      
Adanya khasanah ilmu pengetahuan Islam di Spanyol yang menyangkut sains dan
teknologi termasuk sosial politik, kedokteran, filsafat dan lain-lainnya. 
b.     
Pemikiran Ibn Rasyd yang melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan
kebebasan berfikir.
c.      
Adanya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas
Islam Spanyol.
                               
                                                      BAB
III                              
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dari sejumlah
uraian di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa masuknya Islam di Spanyol
berbeda dengan masuknya Islam di daerah lain. Datangnya Islam ke Spanyol atas
permintaan dari penduduk setempat dan kedatangan Islam di Spanyol ternyata
memberikan kontribusi yang tak ternilai, baik kepada dunia Islam, terlebihlebih
kepada dunia Barat, dalam hal ilmu pengetahuan dan peradaban. Kontribusi
tersebut bisa terlaksana karena sikap ilmiah-konstruksif yang secara umum
menyertai para ilmuwan dalam melakukan kajian-kajian ilmiahnya. Sikap toleransi
yang cukup proporsional dalam komposisi masyarakat yang tingkat
heterogenitasnya yang cukup luar biasa dalam membangun sebuah nilai peradaban
yang pruralistik.
Kekuasaan Islam
di Spanyol yang telah mencapai puncak kejayaannya kemudian mulai melemah
kemudian mundur dan hancur secara perlahan akibat berbagai faktor. Diantaranya
faktor utama penyebab kehancuran tersebut adalah akibat terjadinya disintegrasi
yang menyebabkan munculnya kerajaan-kerajaan kecil yang berusaha memerdekakan
diri. Kekuasaan Islam kemudian digantikan oleh kekuasaan Kristen dan berusaha
menghapus habis seluruh pengaruh Islam dan menghilangkan Islam dari bumi
Spanyol.
B.  
Saran
Demikianlah
makalah yang dapat kami sampaikan. Apabila ada kesalahan dalam penulisan dan
penyampaian makalah ini kami mohon maaf. Saran dan kritik yang membangun sangat
kami harapkan untuk perbaikan kami. Semoga pesan tersurat dan tersirat dalam
makalah bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.