BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Secara sejarah,perjalanan nabi muhammad SAW identik dengan latar
belakang kondisi masyarakat arab ,khususnya orang-orang Mekah. Para sejarawan,baik
islam maupun non islam tidak berbeda dalam melukiskan keberadaan mereka.
Kehidupan masyarakat secara sosiopolitis
mencerminkan kehidupan derajat yang rendah. Perbudakan, mabuk ,perzinaan
,eksploitasi ekonomi dan perang antar suku menjadi karakter prilaku
mereka.Orang-orang arab mekah pada waktu itu adalah para penyembah
berhala.tidak kurang dari 300 berhala yang mereka anggap sebagai tuhan atau
pelindung bagi mereka.berangkat dari kondisi inilah dalam sejarah dicatat bahwa
nabi muhammad SAW sering melakukan kontemplasi (‘uzlah),untuk
mendapatkan suatu jawaban apa dan bagaimana seharusnya membangun kehidupan
masyarakat arab.setelah melalui proses kontemplasi akhirnya nabi muhammad SAW
mendapat suatu petunjuk dari allah melalui malaikat jibril tepatnya di gua hira
untuk mengubah masyarakat arab.
1.2 Rumusan Masalah
1.Riwayat hidup nabi muhammad SAW?
2.Bagaimana peradaban islam pada masa nabi muhammad SAW
3. Bagaimana nabi muhammad SAW
sebagai pemimpin agama ?
4.Bagaimana penolokan Ali Abd al-raziq mengenai peran nabi muhammad
SAW
sebagai kepala negara ?
1.3 Tujuan penulisan
1.mengetahui bagaimana peradaban islam pada masa nabi muhammad SAW.
2. mengetahui bagaimana riwayat hidup nabi muhammad SAW.
3.mengetahui bagaimana nabi
muhammad SAW sebagai pemimpin agama.
4.mengetahui bagaimana penolakan
Ali Abd al-raziq mengenai nabi
muhammad SAW sebagai kepala negara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Riwayat hidup nabi muhammad SAW
Nabi muhammad SAW lahir pada tahun gajah yaitu tahun ketika pasukan gajah
abrahah menyerang mekah untuk menghancurkan kabah,namun pasukan abrahah
mengalami kehancuran.peristiwa itu terjadi kira-kira pada tahun 570 M .(12
rabiul awal).suatu kebiasaan kaum bangsawan pada saat itu bahwa ibu-ibu tidak
mengasuh anak mereka sendiri,tetapi mereka ,mengirimkan anak-anak itu
kepedesaan untuk diasuh dan dibesarkan disana.begitu pula muhammad setelah
diasuh beberapa lama oleh ibunya,dia dipercayakan kepada halimah dari suku bani
sa’ad untuk diasuh dan dibesarkan.sampai berumur 6 tahun.ketika dikembalikan
kepada ibunya aminah pada waktu itu ibunya bermaksud menziarahi makam suaminya
namun ditengah perjalanan yaitu di abwa,madinah aminah menderita sakit dan
menghembuskan nafas terakhir disana.dengan demikian pada usia 6 tahun nabi
muhammad sudah kehilangan kedua orang tuanya.setelah ibunya meninggal tanggung
jawab merawat diambil alih oleh abdul muthalib.namun dua tahun kemudian abdul
muthalib meninggal dunia karena renta,selanjutnya digantikan oleh pamannya
yaitu abu thalib.dalam usia muda nabi muhammad hidup sebagai pengembala kambing
keluarganya dan kambing penduduk mekah.sejak muda nabi muhammad sudah dijuluki al-amin (orang yang terpercaya )karena
ia jauh dari segala pemikiran nafsu duniawi sehingga terhindar dari berbagai
macam noda yang dapat merusak namanya.dalam usia 12 tahun nabi muhammad
melakukan perjalanan (usaha) untuk pertama kali dalam khalifah dagang ke syiria
khalifah itu dipimpin oleh abu-thalib.
Ketika nabi muhammad berusia 25 tahun ia
berangkat ke syiria membawa barang dagangan seorang saudagar wanita kaya raya
yang telah lama menjanda yaitu khadijah
dalam perdagangan ini muhammad memperoleh laba yang besar.khadija kemudian
melamarnya,lamaran itu kemudian diterima dan perkawinan segera dilaksanakan
ketika itu muhammad berusia 25 tahun dan khadijah 40 tahun.khadijah merupakan
wanita pertama yang masuk islam dan banyak membantu nabi dalam perjuangan
menyebarkan islam.dari perkawinan itu dikaruniai 6 orang anak 2 putra 4 putri.
2.2 PERADABAN PADA MASA RASULULLAH SAW.
Peradaban pada masa Rasulullah SAW yang paling dahsyat adalah perubahan
sosial yaitu suatu perubahan mendasar dari masa kebobrokan moral menuju
moralitas yang beradab.dalam tulisan Ahmad Al-Husairy,diuraikan bahwa peradaban
pada masa nabi dilandasi dengan asas-asas yang diciptakan sendiri oleh Muhammad
dibawah bimbingan wahyu.ada beberapa wahyu diantaranya adalah sebagai berikut:
a.Pembangunan Masjid Nabawi
Dikisahkan bahwa unta tunggangan rasulullah berhenti disuatu tempat maka
Rasulullah memerintahkan agar ditempat itu dibangun sebuah masjid.rasulullah
ikut serta di dalam pembangunan masjid tersebut.beliau mengangkat dan
memindahkan batu-batu masjid itu dengan tangannya sendiri pada saat itu kiblat
diarahkan ke Baitul Maqdis.tiang masjid terbuat dari batang kurma,atap dari
pelepah daun kurma.adapun kamar-kamar istri beliau dibuat disamping
masjid.rasulullah memasuki pernikahan dengan aisyah pada bulan syawal.sejak
saat itulah,yastrib dikenal dengan madinatur rasul atau madinah
Al-munawwarah.kaum muslimin melakukan berbagai aktifitasnya didalam masjid
ini,baik beribadah,belajar,memutuskan perkara mereka,berjual beli maupun
perayaan-perayaan.
b.Persaudaraan antara Kaum Muhajirin dan Anshar
Rasulullah mempersaudarakan di antara kaum muslimin.mereka kemudian
membagikan rumah yang mereka miliki,bahkan juga istri-istri dan harta
mereka.persaudaraan ini terjadi lebih kuat daripada hanya persaudaraan yang
berdasarkan keturunan.dengan persaudaraan ini,rasulullah telah menciptakan
sebuah kesatuan yang berdasarkan agama sebagai pengganti dari persatuan yang
berdasarkan kabilah.
c.Kesepakatan untuk saling Membantu antara Kaum Muslim dan Non Muslim
Di madinah,ada tiga golongan
manusia,yaitu kaum muslimin orang arab,serta kaum non-muslim,dan orang-orang
yahudi (Bani Nadhir, Bani Quraizhah, Bani Qainuqa). Rasulullah melakukan
kesepakatan dengan mereka untuk sebuah keamanan dan ke damaian.juga untuk
melahirkan sebuah suasana saling membantu dan toleransi diatara golongan
tersebut.
d.Peletakan Asas-Asas Politik,Ekonomi,dan Sosial
Islam adalah agama dan sudah sepantasnya
jika di dalam negara diletakkan dasar-dasar islam maka turunlah ayat-ayat Al-Quran pada periode ini untuk membangun
legalitas dari sisi-sisi tersebut hal ini dijelaskan oleh rasulullah dengan
perkataan dan tindakannya.kemudian hiduplah kota madinah dalam sebuah kehidupan
yang mulia dan penuh dengan nilai-nilai utama. Terjadi sebuah persaudaraan yang
jujur dan kokoh,ada solidaritas yang erat diantara anggota masyarakat.inilah
masyarakat islam pertama yang dibangun rasulullah dengan asas-asasnya yang
abadi.
Secara sistematik,proses peradaban yang
dilakukan oleh Nabi pada masyarakat islam di yatsrib adalah :
1.Nabi muhammad SAW mengubah nama
yatsrib menjadi Madinah (Madinat
Ar-Rasul,Madinah An-Nabi,atau Madinah Al-Munawwarah).
2.Membangun masjid-masjid.
3.Nabi muhammad SAW membentuk
kegiatan mu’akhat (persaudaraan).
4.Membentuk persahabatan dengan pihak-pihak
lain yang tidak beragama islam.
5.Nabi Muhammad SAW membentuk
pasukan tentara.
Mengomentari tentang perubahan nama
Yastrib menjadi Madinah, menurut pandangan Nurholish Madjid,bahwa agenda-agenda
politik kerasulan telah diletakkan dan beliau bertindak sebagai urusan
allah,kepala negara,komandan tentara,dan pemimpin kemasyarakatan.semua yang
dilakukan nabi muhammad SAW dikota hijrah itu merupakan reflesi ide yang
terkandung dalam perkataan arab madinah,yang
secara etimologis berarti tempat peradaban,yaitu
padanan perkataan yunani polis,(seperti
dalam nama kota constantinopel),dan madinah dalam arti itu sama dengan hadarah dan tsaqarah yang masing-masing sering diterjemahkan peradaban dan kebudayaan,tetapi secara
etimologis mempunyai arti pola kehidupan
menetap sebagai lawan badawah
yang berarti “pola kehidupan mengembara”,oleh karena itu perkataan madinah dalam peristilahan modern
menunjuk pada semangat dan pengertian civil
society suatu istilah inggris yang berarti “masyarakat sopan,beradab,dan
teratur” dalam bentuk negara yang baik .dalam arti inilah harus di pahami
kata-kata hikmah dalam bahasa arab (al-insanu
madniy-un bi ath-thab’-i)”manusia menurut naturnya adalah bermasyarakat
budaya”merupakan padanan adagium terkenal yunani bahwa manusia adalah zoon politicon.
Munawir syadzalimenguraikan bahwa
dasar-dasar kenegaraan yang terdapat dalam piagam
madinah adalah:
1.
Umat islam merupakan satu komunitas (umat) meskipun berasal dari suku yang
beragama .
2.
Hubungan antara sesama anggota komunitas islam antara anggota komunitas
islam dengan komunitas-komunitas lain.didasarkan atas prinsip-prinsip.
-bertetangga baik
-saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.
-membela mereka yang dianiaya
-saling menasehati,dan
-menghormati kebebasan beragama.
2.3 Nabi Muhammad SAW Sebagai pemimpin Agama
1. Definisi
dan Unsur Agama
Karena ragam agama yang
ada di dunia, para ilmuwan mengemukakan definisi agama secara beragam dan
definisi yang dikemukakannya lebih banyak ditentukan oleh sudut pandang
masing-masing.
a) M.
Quraish Shihab : ia menyatakan bahwa agama adalah satu kata yang mudah
diucapkan dan mudah juga untuk menjelaskan maksudnya, tetapi sulit memberikan
batasan atau definisi yang tepat, karena definisi mestinya merupakan rumusan
yang mampu menghimpun semua unsure yang didefinisikan dan sekaligus
mengeluarkan segala sesuatu yang tidak termasuk unsurnya.
b) Jon
M. Shepard menjelaskan bahwa agama adalah sekumpulan hubungan social yang
didasarkan atas cara berfikir, perasaan, dan kelakuan yang berhubungan dengan
aspek-aspek yang sakral dari pemahaman tentang realitas tak terbatas.
c) Religion,
al-din, dan al-milat diindonesiakan menjadi Agama.
Menurut Hilman Hadikusuma, kata Agama berasal dari bahasa Sansekerta yang
pengertiannya menunjukkan adanya kepercayaan manusia berdasarkan wahyu dari
tuhan.
Pengertian-pengertian
agama tersebut mengisyaratkan bahwa unsur agama adalah :
a) Adanya
kepercayaan pada yang ghaib
b) Adanya
ajaran ketuhanan
c) Adanya
hubungan dengan tuhan melalui upacara (ritus) pemujaan dan permohonan
d) Adanya
sikap hidup yang ditumbuhkan oleh ketiga unsure tersebut.
Sedangkan Achmad
Roestandi berkesimpulan bahwa unsure-unsur agama adalah :
a) Kepercayaan
akan adanya sesuatu yang maha kuasa (supranatural)
b) Upacara
untuk menghubungkan antara supranatural dengan manusia
c) Kadang-kadang
ditandai dengan adanya kitab suci
2. Pembagian
Agama dan Ciri-Cirinya
Dari segi pembentukan
agama, agama dibedakan menjadi dua, agama samawi (agama langit) dan agama Ardhi
(agama bumi) atau wadh’i. Hilman Hadikusuma menjelaskan bahwa agama yang
termasuk samawi adalah yahudi, Kristen dan islam yang cirri-cirinya adalah :
· Konsep ketuhanan
bersifat monotheis
· Disampaikan oleh
rasul sebagai utusan tuhan
· Mempunyai kitab suci
berdasarkan wahyu dari Allah
· Kitab sucinya tidak
berubah karena perubahan masyarakat penganutnya
· Kebenaran ajaran
dasarnya tahan uji terhadap kritik menurut akal manusia
· Sistem merasa dan
berfikirnya tidak sama dengan system merasa dan berfikir masyarakat
penganutnya.
Agama bumi adalah agama
yang tidak bersumber dari wahyu illahi, melainkan hasil ciptaan akal pikiran
dan perilaku manusia. Disebut juga agama budaya. Ciri-cirinya :
· Konsep ketuhanannya
tidak monotheis, bahkan cenderung tidak jelas
· Tidak disampaikan
oleh Rasul sebagai utusan Tuhan
· Kitab Sucinya bukan
berdasarkan wahyu tuhan
· Dapat berubah dengan
terjadinya perubahan masyarakat penganutnya
· Kebenaran ajaran
dasarnya tidak tahan kritik akal manusia
· Sisem merasa dan
berpikirnya sama dengan merasa dan berpikir kehidupan masyarakat penganutnya.
3. Kepemimpinan
(Leadership)
Kepemimpinan adalah
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut
bertingkah laku sesuai dengan yang dikehendaki pemimpin. Kemampuan mempengaruhi
orang lain disebut leadership, sedangkan orang atau pihak yang
mempengaruhi orang lain disebut leader (Pemimpin).
Bagian yang melekat
dengan kepemimpinan adalah kekuasaan dan pengaruh. Menurut Max Weber Kekuasaan
adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat
akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannnya terhadap
tindakan-tindakan perlawanan dari golongan tertentu. Ciri-ciri orang yang
berpengaruh adalah : (a) memiliki kelebihan kemampuan dan pengetahuan; (b)
sifat dan sikap yang dapat dijadikan pedoman perilaku yang pantas; (c) mempunyai
kekuasaan yang resmi dan sah. Sedangkan unsur-unsur pokok kekuasaan adalah rasa
takut, rasa cinta, kepercayaan, dan pemujaan.
Dalam astra Brata
dijelaskan oleh Soerjono Soekanto dijelaskan bahwa kepemimpinan akan berhasil
apabila pemimpin memenuhi syarat-syarat berikut :
a) Memberi
kesenangan jasmani
b) Menyeru
pada keahlian dan kepastian hokum
c) Menggerakan
bawahan dengan mengajak mereka utuk bekerja
d) Memberikan
kesenangan ruhani
e) Menunjukkan
keteguhan pendidikan dan turut serta merasakan kesulitan yang dihadapi oleh
pengikut-pengikutnya
f) Manunjukkan
sikap yang patut dihormati
g) Unggul
dalam penguasaan ilmu pengetahuan
h) Memberi
semangat kepada para pengikut.
4. Muhammad
Bukan Sekedar Pemimpin Agama
Dalam bahasa Arab, agama
(religion) sepadan dengan kata al-din dan al-milat.Menurut
Al-jurjani agama adalah perintah ilmu ilahi yang mengajak orang-orang berakal
untuk menerima apa yang ada pada Rasul Allah swt.
Perbedaan antara al-din,
al-milat dan al-madzhab adalah ajaran yang disandarkan kepada Allah disebut
al-din; ajaran yang disandarkan kepada Rasul disebut al-milat; dan ajaran yang
disandarkan kepada mujtahid disebut al-madzhab.
Definisi agama yang
dikemukakan oleh al-jurjani sudah sangat mengarah pada agama islam dan
cenderung mengabaikan ajaran lain. Definisi ini memperlihatkan sumber agama
dalam pandangan umat islam. Syariat diyakini berasal dari Allah yang
difirmankan dan diterima oleh NAbi Muhammad untuk diajarkan dan diamalkan oleh
manusia. Sebagian isi kitab suci Al-qur’an tidak dapat difahami dengan mudah
oleh umat islam. Otoritas pertama dalam penafsiran dipegang oleh Nabi Muhammad
yang dinamakan dengan Hadits. Setelah Nabi wafat, Al-qur’an dan hadits dipahami
oleh ulama.
Dalam keyakinan umat
islam, Nabi Muhammad bukan sekedar pemimpin agama. Akan tetapi sabdanya
merupakan agama. Ia merupakan rujukan bagi masyarakat islam pada zamannya dan
sesudahnya.
Dalam Astra Brata NAbi
Muhammad dijelaskan memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya :
1) Dalam
Al-qur’an terdapat perintah agar kita taat kepada Allah dan rasul-Nya
2) Kita
diperntahkan untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya
3) Dilarang
Inkar kepada Allah dan rasul-Nya
4) Nabi
Muhammad adalah teladan yang baik bagi umatnya (uswat hasanat)
5) Nabi
Muhammad dipercaya oleh masyarakat pengikutnya.
Menurut sejarawan
inggris, yang dikutipoleh Hans Kung, ketokohan Nabi Muhammad harus diakui
karena tiga hal :
1) Masyarakat
Abad ke 7 mendengar dan mengikuti seruan Muhammad saw.
2) dalam
perbandingan politeisme yang sangat duniawi dari agama-agama kesukuan Arab
lama, agama rakyat telah dinaikan ke tingkat yang sepenuhnya baru.
3) Orang
islam menerima inspirasi, keberanian, dan kekuatan Nabi Muhammad saw. Yang tak
habis-habisnya untuk permulaan agama baru. Islam adalah pengilham besar bagi
kehidupan. Dengan demikian, Muhammad kedudukan sebagai pemimpin agama telah
diakui oleh semua pihak. Akan tetapi bagi umat islam Muhammad bukan sekedar
pemimpin agama tetapi belau adalah bagian dari agama itu sendiri.
2.4 Penolakan Ali Abd al-raziq mengenai nabi muhammad SAW sebagai kepala
negara.
Ali Abd al-Raziq (lahir
di Menila mesir 1888) pernah menjadi wakil ketua Partai Rakyat (Hizb
al’’Ummat) pada tahun 1907. ia belajar di Universitas al-Azhar Kairo dan
Universitas Oxford kemudian ia menjadi hakim Mahkamah Syar’iyah (1915). Ketika
menjadi hakim ia menulis buku al islam wa ushul al-hukm : Bahts fi
al-khilafat wa al-hukumat, dalam buku tersebut ia menolak
kedudukan Muhammad sebagai kepala Negara
Dari segi konteks
histories, kepala Negara yang ada pada abad ke-7 M. berhubungan dengan al-malik
(raja) al-sultan (sultan) al-hakim (pemerintah) al-amir (pangeran) al-khalifat
(khalifah) al-dawlat (Negara) al-mamlakat (kerajaan) al-hukumat (pemerintahan)
dan al-khilafat. Ali berkesimpulan bahwa tidak sama sekali meragukan bahwa
ummat islam merupakan satu jamaah yang merupakan ikatan keagamaan dan Nabi
adalah satu-satunya pemimpin bagi ikatan ini, satu-satunya penentu arah yang tak
boleh dibantah perintahnya. Untuk memperolehnya Nabi berjuang dengan Ucapan dan
Tindakan. memperoleh pertolongan dan kemenangan dari Allah dan malaikat
sehingga tidak mungkin tertandingi oleh raja manapun sesudahnya. Logis apabila
manusia mesti memeluk satu agama dan diatur oleh satu ikatan keagamaan.
Argument histories yang
digunakan oleh Ali adalalah bahwa wilayah arab dihuni oleh beragam suku, dialek
yang berbeda, diam di daerah yang terpisah-pisah dan juga berada dalam politik
yang berbeda. Pada zaman Nabi Muhammad arab yang terpecah belah ini dapat
dihimpun menjadi satu ajaran islam dan mereka bersatu dan bersaudara dalam
ikatan keagamaan yang didukung oleh factor kepemimpinan, kelembutan, dan kasih
saying nabi sehingga mereka pun muncul sebagai satu bangsa dengan satu komando
yakni Nabi Muhammad saw. Ikatan ini menurut Ali sama sekali bukan ikatan
politik dan tidak pula memiliki satu pengertian yang membuatnya sebagai Negara
atau pemerintahan. Ikatan ini adalah ikatan agama yang terlepas sama sekali dengan
unsure-unsur politik. Kepemimpinan Nabi saw. Adalah kepemimpinan keagamaan yang
diperoleh beliau melalui tugas kerasulan, bukan dari saluran lain.
Dalil naqli yang
digunakan oleh Ali abd al raziq adalah :
a) seorang
laki-laki dating kepada nabi untuk menyampaikan kebutuhannya. Ia menghadap nabi
dengan gemetar dan amat ketakutan. Melihat itu nabi bersabda “ tenanglah, aku
bukanlah seorang raja dan juga bukan seorang penguasa yang bisa memaksa
sewenang-wenang”.
b) Dalam
hadits lain diceritakan bahwa Nabi diberi pilihan menjadi Rasul sekaligus
sebagai raja ataukah sebagai Rasul dan hamba biasa melalui pilihan yang
disampaikan oleh malaikat israfil. Beliau memandang jibril seakan meminta
saran. Jibril lalu melihat ke bumi, seakan mengisyaratkan agar Nabi bersikap
tawadhu. Setelah menangkap isyarat itu Nabi menetapkan pilihan dengan
mengatakan “ aku memilih menjadi Nabi dan Hamba biasa”. Dengan argument hadits
tersebut kemudian Ali berpendapat bahwa nabi bukanlah seorang raja, tidak
berambisi menjadi raja dan tidak juga memprogram dirinya untuk kedudukan itu.
Tidak mudah memahami
pemikiran Ali. Oleh karena itu A. Tafsir menjelaskan bahwa tesis pokok Ali
adalah :
a) Sistem
khilafah ditolak
b) Umat
islam memerlukan pemerintahan, keperluan ini diterapkan berdasarkan akal atau
pertimbangan kebutuhan
c) Pemerintahan
itu bukanlah pemerintahan agama melainkan pemeberintahan duniawi.
Dengan demikian Ali Abd
al-Raziq tidak menolak tesis yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah
pemimpin secara sosiologis dan agama, akan tetapi yang ia tolak adalah tesis
yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah kepala Negara. Tesis ini ia tolak
karena kepala Negara (raja) adalah kepemimpinan duniawi yang disatukan oleh
ikatan politik. Sedangkan kepemimpinan Nabi adalah ikatan agama yang berdimensi
duniawi unukhrowi. Ketika nabi bertindak duniawi , melakukan perang, damai,
melepaskan tawanan, menumpas pemberontak adalah tindakan yang merupakan media
dakwah untuk mensukseskan misi risalahnya, bukan karena kedudukannya sebagai
pemimpi politik.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bangsa Arab sebelum islam dikenal sebagai bangsa yang
sudah memiliki kemajuan ekonomi. Letak geografis yang strategis membuat islam
yang diturunkan di Mekah mudah menyebar ke berbagai wilayah.
Dari segi akidah, bangsa arab sebelum islam percaya
kepada Allah sebagai pencipta yang merupakan risalah samawiah namun kemudian
bangsa Arab membuat penyimpangan akan tetapi ada sebagian kecil yang masih
mempertahankan akidah monotheisme yang disebut dengan al-hunafa.
Agama dibedakan menjadi dua yaitu agama samawi (agama
langit) dan agama Ardhi (agama Bumi) atau wadh’i.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut bertingkah laku sesuai dengan
yang dikehendaki pemimpin. kemampuan mempengaruhi orang lain disebut leadership,
sedangkan orang yang mempengaruhi orang lain disebut leader (pemimpin)
Perjanjian atau piagam Madinah merupakan pondasi
masyarakat Madinah yang dibuat oleh Nabi Muhammad disamping dari segi teori
Negara modern terutama Konvensi Motevido tahun 1933. Nabi Muhammad bukan hanya
sebagai pemimpin agama, tetapi Madinah telah memenuhi kriteria Negara Modern
dan kepalanya adalah Nabi Muhammad.
Ali Abd al-Raziq menolak mengenai peran Nabi
Muhammad sebagai Kepala Negara menurut beliau kepemimpinan Nabi Muhammad adalah
kepemimpinan keagamaan yang diperoleh belau melalui tugas kerasulan.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, hendaknya menyadarkan
kita tentang pertanggung jawaban kita sebagai pemimpin kelak. Contoh-cotoh
kepimpinan Rasulullah hendaknya juga menjadi penambah khazanah pemikiran kita.
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi,dedi.sejarah peradaban
islam.Bandung:pustaka setia,2008